Lahir di Rengat Riau 24 Juni 1941. Lulus SMA. Studi UNPAD Fakultas Sospol,Bandung. Mengikuti International Poetry Reading Rotterdam, Oktober 1974 sampai April 1975. International Writing Program Lowa City, USA. Petemuan dengan sastrawan Penyair Bagdad (Irak). Hadir pada temu sastrawan Nusantara Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam (1997) dan baca Puisi International Modelin, Columbia.
Buku Puisi O, Amuk Kapak (1981) kumpulan 3 buah buku O, (1973), Amuk (1977) mendapat hadiah puisi DKJ (1976, 1977) dan Kapak (1979).
Sejumlah puisi dalam antologi (Calcutta, India, USA, Australia dan lain-lain. Tahun 1979 Tardji menerima anugerah South East Asia Write Award (SEA Write Award) dari Kerajaan Thailand.
Tahun 1993 Anugerah Seni dari Pemerintah Indonesia, Penghargaan Sastra Chairil Anwar, tahun 2001 gelar sastrawan Perdana dari Pemerintah Daerah Riau.
Salah satu puisinya :
Buku Puisi O, Amuk Kapak (1981) kumpulan 3 buah buku O, (1973), Amuk (1977) mendapat hadiah puisi DKJ (1976, 1977) dan Kapak (1979).
Sejumlah puisi dalam antologi (Calcutta, India, USA, Australia dan lain-lain. Tahun 1979 Tardji menerima anugerah South East Asia Write Award (SEA Write Award) dari Kerajaan Thailand.
Tahun 1993 Anugerah Seni dari Pemerintah Indonesia, Penghargaan Sastra Chairil Anwar, tahun 2001 gelar sastrawan Perdana dari Pemerintah Daerah Riau.
Salah satu puisinya :
Tanah Airmata
tanah airmata tanah tumpah dukaku
mata air airmata kami
airmata tanah air kami
di sinilah kami berdiri
menyanyikan airmata kami
di balik gembur subur tanahmu
kami simpan perih kami
di balik etalase megah gedunggedungmu
kami coba sembunyikan derita kami
kami coba simpan nestapa
kami coba kuburkan dukalara
tapi perih tak bisa sembunyi
ia merebak ke manamana
bumi memang tak sebatas pandang
dan udara luas menunggu
namun kalian takkan bisa menyingkir
ke mana pun melangkah
kalian pijak airmata kami
ke mana pun terbang
kalian kan hinggap di airmata kami
ke mana pun berlayar
kalian arungi airmata kami
kalian sudah terkepung
takkan bisa mengelak
takkan bisa ke mana pergi
menyerahlah pada kedalaman airmata kami
1991
Tidak ada komentar:
Posting Komentar